Rabu, 13 Mei 2009

Majelis Ulama Indonesia Tidak Berhak Menghalalkan Maupun Mengharamkan

Banyak orang Islam membaca Al Qur'an tidak mengerti artinya dan tidak pernah membaca terjemahan Al Qur'an secara langsung, melainkan hanya mendengarkan atau mentaati ucapan-ucapan, perintah-perintah, ajakan-ajakan, ajaran-ajaran Imam, Ulama dan Umara' serta orang-orang yang dianggap sebagai tokoh-tokoh Islam.

Keadaan demikian sehingga dalam prakteknya, kurang lebih seperempat abad Muhammad s.a.w. wafat, Islam berkembang sudah bukan lagi berdasarkan Wahyu Illahi tetapi sudah merupakan ajaran-ajaran Imam, Ulama & Umara' Islam, baik yang berada di Arabia maupun yang berada di Indonesia dan lain-lain negara.

Hal demikian sungguh sanga membahayakan umat manusia dan merugikan diri sendiri, karena tidak mengetahui sendiri jalan menuju ke Syurga atau ke Neraka, hanya percaya dan menyerahkan nasib abadinya kepada orang lain yang juga sama-sama belum mengerti, karena Imam, Ulama & Umara' hanya menerima atau memperoleh warisan pengetahuan orang-orang atau tokoh-tokoh Islam terdahulu yang juga sama-sama tidak benar-benar mengetahui dan bahkan bukan tidak mungkin disisipi dengan kepentingan-kepentingan pribadinya atau golongannya dan lain sebagainya.

Allah s.w.t. sendiri juga melarang mengikuti pendapat manusia siapa saja, karena manusia selalu ingkar kepada Allah, apalagi jika mengenai harta, meskipun ia mengetahui tetapi tetap ingkar kepada Allah.

Allah Berfirman :

Kalau kamu mengikuti kemauan manusia yang ada dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari Syariat/Hukum Allah (Al Qur'an), mereka tiada lain hanya mengikuti prasangka dan mengadu untung dengan menampilkan kebohongan. Ikutilah apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Allah (Al Qur'an), janganlah kamu ikuti selain Allah. (QS. 6 - Al An'aam 11).

Berdasarkan Firman Allah s.w.t. tersebut diatas, siapapun yang membuat ketentuan sendiri di luar Firman Allah (Al Qur'an) meskipun Majelis Ulama Indonesia terutama Fatwa-fatwa yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah s.w.t. dan Mengharamkan yang dihalalkan Allah, maka mereka tergolong Pembohong alias Fasik demikian juga pengikutnya akan menjadi penghuni Neraka abadi.

Karena itu berhati-hatilah mengikuti Fatwa-Fatwa Majelis Ulama Indonesia---cocokanlah dengan Al Qur'an------jika tidak cocok dan tidak ada di dalam Al Qur'an jangan diikuti agar tidak menjadi penghuni Neraka abadi.

Semoga kita semua menyadari kekeliruan kita selama ini ;

Motto Penulis

Benar katakan benar, salah katakan salah -------- orang mencari kebenaran Illahi jangan dibohongi-------

1 komentar:

  1. anda ingin kaya kunjungi----www.mandirikita.com/djawara-----ingin tambah ilmu kunjungi----perkawinanbedaagamatidakadalarangan.blogspot.com----asaspersonalitas.blogspot.com---

    BalasHapus